Berkebun Menjadi Lebih Seru dengan Greenhouse
Jenis greenhouse serta tips berkebun, menanam, dan memelihara tanaman dalam greenhouse.
Greenhouse atau sebagian orang
menyebutnya sebagai rumah kaca merupakan bangunan kecil yang terpisah
dari rumah / bangunan utama, yang fungsinya untuk menumbuhkan berbagai
tanaman yang ukurannya tak terlalu besar. Selain itu, tanaman dalam
greenhouse tersebut lebih sering ditanam dalam pot. Greenhouse bisa
berfungsi sebagai area untuk membudidayakan tanaman tertentu karena di
dalam greenhouse, kita akan lebih mudah dalam mengontrol perkembangan
tanaman, mulai dengan mengontrol kondisi tanah, jumlah air, suhu,
kelembaban, intensitas cahaya matahari, hingga menjaganya dari hama ulat
atau hama lain.
Menumbuhkan tanaman pada Greenhouse
memang cukup sulit di awal. Namun, dalam hal perawatan, merawat tanaman
dalam greenhouse tentu lebih mudah dibandingkan merawat tanaman yang
ditanam di kebun yang terbuka. Namun
konsekuensinya, kita mesti melakukan pengairan secara manual karena kita
tidak bisa mengandalkan hujan untuk mengairi tanaman di dalamnya,
kecuali jika Anda menambahkan fitur khusus pada langit – langit
greenhouse agar air hujan bisa masuk ke dalamnya.
Tertarik memiliki greenhouse sendiri di rumah? Anda bisa saja mewujudkan serunya pengalaman berkebun pada greenhouse, tentunya dengan mempertimbangkan tips berkebun, menanam, dan memelihara tanaman dalam greenhouse di bawah ini.
Memilih dan membangun greenhouse yang tepat
Greenhouse hadir dalam berbagai macam
bentuk dan ukuran yang tentunya disesuaikan dengan fungsinya, apakah
greenhouse akan dijadikan area berkebun keluarga, atau akan dijadikan
area budidaya tanaman. Idealnya, suhu di dalam greenhouse sama seperti
suhu ruangan, yakni berkisar antara 26 – 27 derajat celsius. Namun di
malam hari, suhunya bis drop hingga ke angka belasan derajat celsius,
sementara di siang hari, suhunya bisa naik hingga di atas 30an derajat
celcius. Untuk menjaga agar suhunya agar tetap stabil, Anda bisa
menambahkan ventilasi pada langit – langit atau dindingnya. Keberadaan
ventilasi juga baik untuk menjaga sirkulasi udara.
Frame pada Greenhouse
Frame atau struktur kerangka greenhouse
bervariasi, mulai dari kerangka berukuran kecil, struktur simpai (hooped
structures) yang terbuat dari pipa plastik, hingga struktur dari kayu
atau logam yang kaku yang juga bisa berfungsi sebagai pilar – pilar
penyangga greenhouse.
Ada 3 macam frame untuk greenhouse: greenhouse layaknya terowongan yang sederhana yang biasa disebut Quonset, greenhouse yang tinggi dengan fitur – fitur gotik, atau sebuah struktur vertikal yang luas dengan atap gable.
Dalam memilih frame greenhouse tentunya perlu mempertimbangkan tujuan
dari pembangungan greenhouse serta dana yang dipersiapkan untuk proyek
ini. Greenhouse tipe Quonset and gotik cocok dibangun untuk
mengakomodasi mereka yang menginginkan greenhouse untuk menyalurkan hobi
berkebun. Sementara bagi mereka yang ingin menjadikan greenhouse
sebagai sarana investasi pembudidayaan tanaman, greenhouse jenis ketiga
lebih tepat dipilih.
Greenhouse tipe Quonset
Greenhouse tipe Quonset ini tergolong
mudah dibangun, biaya minimal, dengan struktur sederhana yakni hanya
menyerupai terowongan saja. Frame pada greenhouse ini dibuat dari pipa
plastik dengan grade yang bervariasi, mulai dari jenis electrical conduit sampai jenis 1/2-inch Schedule 40 PVC pipe,
yang disesuaikan dengan lebar greenhouse. Tipe ini cocok untuk amatir
dan penghobi berkebun yang ingin menanam tanaman musiman, seperti sayur
dan buah yang ukurannya tak terlalu besar.
Greenhouse tipe gotik
Greenhouse tipe gotik banyak ditemui
dengan kerangka kayu yang dilapisi panel – panel polikarbonat atau
fiberglass yang fleksibel. Dengan sisi – sisi yang melengkung dan
bubungan atap yang cukup tinggi dibandingkan greenhouse jenis Quonset,
tak ayal greenhouse ini dijuluki greenhouse jenis gotik. Greenhouse ini
menyajikan area yang lebih luas untuk ditanami tanaman. Greenhouse ini
bisa langsung berdiri di atas tanah, atau berdiri di atas alas beton
(concrete slab). Keseluruhan bangunan cenderung terlihat setengah
lingkaran. Untuk atapnya, bisa digunakan bahan polikarbonat atau
fiberglass. Terakhir, tambahkan sliding doors sebagai area masuk
sekaligus berfungsi sebagai ventilasi dalam ruangan. Jika ingin
membuatnya sebagai area membudidayakan tanaman, tinggal tambahkan
pengatur suhu untuk menjaga agar suhunya stabil.
Desain Greenhouse Untuk Area Berkebun Dirumah
Greenhouse dengan struktur yang kaku dan fixed
Greenhouse dengan struktur yang kaku dan
fixed memerlukan pengerjaan oleh kontraktor dan tukang yang
berpengalaman. Bangunan ini sudah bukan lagi bangunan semi permanen,
melainkan bangunan permanen yang kokoh. Strukturnya pun sudah menyerupai
bangunan yang utuh, dengan pondasi dari semen, dinding – dinding
vertikal di sekeliling bangunan, hingga kasau (rafter). Perlu juga
ditambahkan instalasi listrik dan pipa untuk mengontrol kelembaban,
cahaya, ventilasi, dan suhu udara. Bagian luarnya dibuat dari kaca,
fiberglass, plastik yang tebal, atau panel – panel polykarbonat.
Greenhouse ini cocok digunakan untuk budidaya tanaman atau menanam
tanaman yang berbuah / bisa diunduh setiap saat.
Perawatan untuk greenhouse
Untuk membersihkan dan merawat
greenhouse, hindari pemakaian bahan kimia karena akan berdampak pada
tanaman. Untuk menghilangkan serbuk tanaman, jamur, lumut, dan sisa
dedaunan kering, lakukan secara manual dengan pembersih seperti sapu.
Untuk permukaan kaca pada greenhouse, bersihkan menggunakan cairan sabun
dan kain lap atau sikat. Tak perlu melakukannya terlalu sering, cukup 1
bulan sekali. Untuk pembersihan dan perawatan besar – besaran, bisa
dilakukan 3 atau 6 bulan sekali, sembari menyortir tanaman yang mati
serta menyingkirkan dan mengganti pot yang sudah lapuk.
Selamat mencoba 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar